Kisah Sang Guru Yang Bijak Ketika Tahu Ada Pencuri Di Kelasnya

SIKISAH - Ada seorang guru, yang sangat bijak dalam menyikapi tindakan pencurian didalam kelasnya.

Tindakan yang dilakukan oleh si Guru, membuat pencuri yang tidak lain adalah salah satu siswa di kelas, menjadikan kejadian tersebut sebagai pelajaran penting dalam hidupnya, dan tidak pernah ia lupakan selamanya.

Resource : education.gov.gy


Kisah Bijak Sang Guru Yang Tahu Ada Pencuri Di Kelasnya

Diceritakan bahwa kisah ini berawal dari laporan salah siswa disebuah sekolah yang melaporkannya jika jam tangannya menghilang. Mendengarkan laporan tersebut, sang guru pun segera melakukan tindakan.

Ketika memasuki jam pelajarannya. Sang Guru menyuruh kepada seluruh siswa didalam kelas tersebut untuk menghadap ke tembok, dengan mata tertutup, dengan tangan di atas kepala.

Melakukan Penggeledahan

Sang guru memulai pemeriksaan dari tas milik para siswa. Pun atas ijin para siswanya. Setelah selesai memeriksa tas para siswanya, sang guru tersebut melanjutkan memeriksa saku para siswanya satu persatu.

Sang guru memeriksa dengan seksama setiap saku siswanya. Dari siswa pertama diujung kelas, sampai dengan siswa terakhir yang berada diujung kelas lainnya.

Lalu, sang guru kembali ke meja nya dan menyuruh para siswanya membuka mata dan membalikan badannya.

Ketika berbalik, para siswa pun kaget sembari menoleh kepada teman yang ada dikanan kirinya. Mereka melihat sang guru duduk di kursinya dengan sebuah jam tangan didepannya.

"Apakah ini jam tangan kamu yang hilang?" Tanya sang guru kepada siswa yang melaporkan kehilangan.

"Betul pak, itu jam tangan saya" Jawab siswa tersebut.

Lalu sang guru memberikan jam tangan tersebut kepadanya.

Tanpa pembicaraan apapun terkait kasus tersebut, sang guru lantas melanjutkan pelajarannya yang tersisa.

Waktu terus berlalu, dan kasus tersebut pelan-pelan menguap tanpa ada perbincangan antar siswa dikelas maupun disekolahan.

Si Pencuri Bertemu Guru Kelasnya

Suatu ketika siswa sekaligus pelaku pencuri jam tangan itu pun sudah beranjak dewasa. Ia menghadari sebuah acara di kotanya.

Tidak disangka, dalam acara tersebut ia mendapati seseorang yang tidak pernah ia lupakan dalam hidupnya.  Seseorang yang telah dirasa telah menyelamatkan masa depannya. Sang guru kelas.

Ia mendekati sang guru yang telah terlihat berumur tersebut, seraya menyalami dengan penuh rasa hormat.

"Bapak masih ingat saya" Kata siswa yang kini telah beranjak dewasa itu.

Sang guru yang telah memiliki banyak uban itupun, mencermati dengan seksama. Pria besar dengan jas yang sangat rapi didepannya. "Kamu siapa?" Tanya sang guru yang telah menua itu, sembari membenarkan kaca matanya.

Siswa yang sudah besar itu pun keheranan.

"Pak Guru tidak mengingat saya" Tanya mantan siswa tersebut sembari duduk dibangku disebelah sang guru.  "Saya adalah siswa yang dulu, mencuri jam tangan dijam pelajaran bapak" Lanjutnya.

Sang guru itu masih mengingatnya, sembari melihat pria berbadan tegap yang kini duduk disampingnya.

"Dulu ada anak yang menangis dan melaporkan kepada anda jika jam tangannya hilang, lalu Pak Guru meminta kami semua untuk berdiri menghadap tembok dan meminta kami menutup mata. Kemudian... pak guru memerika tas dan saku kami satu persatu"

Raut wajah yang awalnya kebingungan, tiba berubah seperti mengingat secercah ingatan ketika pria disampingnya menceritakan kisahnya semasa sekolah.

"Saat itu, saya berfikir jika saya akan dipermalukan didepan banyak siswa dan juga guru" Pria itu menunduk seperti menyesali perbuatan yang telah lalu. "Saya befikir, jika setelah itu saya akan mendapatkan gelar PENCURI karena perbuatan saya. Tentu itu adalah perbuatan yang tidak benar dan akan menghancurkan harga diri saya" Lanjutnya.

"Oh, itu kamu ya" Sang guru itu mulai mengingat kejadian itu. Ia memegang erat lengan pria disampingnya itu penuh bangga.

Pria itu tersenyum dan terlihat senang saat mengetahui sang guru mengingat dirinya. Lalu ia melanjutkan ceritanya "Saya masih ingat ketika Pak Guru menggeledah saku kamu. Ketika giliran saya tiba, itu adalah situasi mendebarkan dalam hidup saya ketika bapak mengambil jam tangan dari saku saya, dan BAPAK TETAP MELANJUTKAN PENGGELEDAHAN SAMPAI PADA SISWA TERAKHIR"

Sang guru mendengarkan dengan seksama cerita pria itu.

"Dan setelah itu, pak guru meminta kamu untuk kembali ke meja kami masing-masing bukan" Lanjutnya.

"Ketika saya mulai duduk, saya masih ketakutan. Saya bakal dipermalukan didepan kelas dengan menyebutkan nama saya. TAPI TIDAK ANDA LAKUKAN." Mata pria itu tampak mulai berair.

"Dan anda tetap melanjutkan pelajaran bapak tanpa membahas sedikitpun tentang pencurian itu. Setelah pelajaran selesai dan berganti hari, saya sama sekali tidak mendengar ada yang membicarakan tentang pencurian itu. Baik guru maupun siswa" Kata pria itu sembari mengusap air matanya.

"Itu adalah kisah pedih yang saya alami dan tak bisa saya lupakan selama hidup saya."

"Dan semenjak itu, saya sangat mengagumi anda. Dan semenjak peristiwa itu pula saya belajar untuk berubah menjadi orang baik dan melakukan sesuatu dengan benar. HINGGA SEKARANG sampai saya menjadi yang anda lihat sekarang" Pria tampak kembali tegar,  lalu melanjutkan ceritanya.

"Saya mencontoh semua akhlak, sikap serta perilaku Bapak. Sehingga saya bisa anda lihat sekarang" Lanjut pria itu sembari menunjukan penampilannya kepada guru kelas yang berada didepannya.

Sang guru masih mendengarkan cerita mantan siswanya dengan seksama, tangannya masih saja tidak lepas dari lengannya. Ia begitu bangga melihat mantan siswanya tersebut.

Pengakuan Yang Mengarukan


Pun sang guru menanggapi ceritanya.

"Sebagai seorang guru, saya memliki begitu banyak siswa. Dan sesungguhnya aku belum mengingat bahwa kamu siswa yang mana" 

Tanggapan sang guru pun cukup membuat kaget pria itu. Dan sang guru melanjutkan "Tapi saya masih mengingat kejadian itu. Saat menggeledah saku kalian, aku juga sengaja menutup mata ku, sehingga aku tidak mengenali dari saku mana aku mendapati jam tangan itu".

Air mata yang telah keringpun akhirnya kembali basah.

"Karena aku tidak mau merasa kecewa atas perbuatan dari salah satu siswaku, aku begitu mencintai mereka semua"

Dan pria itu tidak bisa menahan kekaguman kepada gurunya dan pria itu langsung memeluknya dengan hangat. Seorang tua yang telah beruban yang duduk dibangku di sudut ruangan.

Ia tidak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang didepannya.

0 Response to "Kisah Sang Guru Yang Bijak Ketika Tahu Ada Pencuri Di Kelasnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel