Kisah Paidi dan Paijo - Malaikat Pencabut Nyawa

Kisah Paidi dan Paijo - Malaikat Pencabut Nyawa


Kisah Paidi dan Paijo - Malaikat Pencabut Nyawa


Paidi dan Paijo malam-malam sekali mencuri jeruk di salah satu kebun milik Pak Lurah.
Masih mendapat setengah karung, ada anjing yang menggonggong. Dua orang tersebut langsung lari tunggang-langgang takut ketahuan.

Sampai di depan Gerbang kuburan
Jeruknya terjatuh sebanyak dua buah, menggelending tapi karena takut ketahuan pun mereka biarkan. Terburu-buru ingin segera bersembunyi dibelakang nisan kuburan ketimbang ketahuan. Pikirnya.

Setelah clinga-clinguk dirasa sudah aman, Paidi dan Paijo pun membagi hasil.

"Aku satu, kamu satu" Paijo membaginya bersama dengan Paijo.
"Aku satu, kamu satu", mengulangi hal yang sama sampai beberapa kali.

Begitu terus sampai tidak sadar jika ada orang lewat. Yakni Kasdi yang bertepatan habis pulang melihat wayang kulit di Balai Desanya.

Saking kaget dan merinding, mendengar suara aneh dari arah dalam area kuburan yang mereka anggap angker. Pun kasdi lari terbirit menuju rumah Mbah Jolo. Sesepuh kampung yang dirasa memahami hal ghaib dikampungnya.

Kasdi ngos-ngosan,  mukanya pucat dan duduk tersungkur. Lututnya sudah kayak mau copot saking lemasnya.

Tanpa menunggu lama, Kasdi menceritkan hal suara yang ia dengar di arah kuburan yang ia lewati.

Ternyata Mbah Jolo juga penasaran dan langsung mengajak Kasdi melihat dari depan gerbang kuburan sembari merapalkan mantra yang ia ingat.

Didepan kuburan, Kasdi sama sekali tidak berani masuk. Kakinya masih gemetaran sembari memegangi sarungnya Mbah Jolo karena masih terdengar suara yang sama.

'Aku satu, kamu satu..... aku satu kamu satu...'

Kasdi bertanya ke Mbah Jolo.
"Mbah, itu apakah suara malaikat sedang menghitung nyawa manusia yang sudah dicabut, lantas dilaporkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ya?" tanya Kasdi sambil berbisik.

"Aku sendiri kurang Paham Di, makanya aku juga penasaran" Jawab Mbah Jolo sembari menahan nafas dalam-dalam.

Tidak lama kemudian, terdengar suara lagi dari dalam kuburan.

"Ini sudah selesai semua, sekarang tinggal dua yang ada didepan Gerbang Kuburan itu"

"Siapa yang akan mengambilnya? kamu atau aku"

Mbah Jolo pun auto panik lalu balik kanan dan langsung lari tunggang-langgang menabrak Kasdi sampai terjungkal.

Kasdi pun juga tidak memperdulikan walaupun habis nyungsep ke tanah karena ditabrak Mbah Jolo. Dan langsung mengejar Mbah Jolo sampai tidak sadar jika sarungnya mlorot.

"Mbah Jo, tunggu!!!, jangan ditinggalin" Teriak Kasdi yang lari terjungkal-jungkal berusaha mengejar Mbah Jolo yang sudah hampir tidak kelihatan.

Paidi dan Paijo kaget ada suara ribut yang terdengar dari arah Gerbang Kuburan.

"kita ketahuan Jo,"

Pun Paidi dan Paijo juga lari terbirit-birit ke arah yang berlawanan sampai tidak sadar, ternyata kantong plastik yang mereka bawa sama-sama sobek dan jeruknya berhamburan.

=== SK ===

Kisah Paidi Lainnya :

  1. Pesawat Telat Gara-gara Paidi

0 Response to "Kisah Paidi dan Paijo - Malaikat Pencabut Nyawa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel